Sebagai platform pembiayaan digital, Kredivo mendukung pengembangan literasi keuangan generasi muda. Apa yang dilakukan perusahaan ini?
Menurut data terakhir, indeks inklusi keuangan di Indonesia meningkat menjadi 76,19 persen, peningkatan indeks literasi keuangan yang masih berada di angka 38,03 persen, mendorong baik pelaku industri keuangan maupun pemerintah menjadi pekerjaan rumah.
Bentuk dukungan Kredivo untuk pengembangan literasi keuangan generasi muda
Baca juga:
– Batam berkembang menjadi e-commerce hub, Kredivo mengajak generasi muda lokal
– Kredivo bermitra dengan eFishery dan memperluas penyaluran kredit produktif untuk UKM
– Samsung dan Kredivo bersama-sama menghadirkan layanan pembiayaan terbaru
– Era belanja online, Kredivo memprediksi Paylater akan naik di tahun 2021
Kredivo secara aktif berupaya meningkatkan kesiapan masyarakat Indonesia terhadap ekosistem keuangan digital, khususnya dalam hal penggunaan layanan keuangan digital secara bijak.
Melalui gerakan Generasi Djempolan, Kredivo sebagai gerakan literasi keuangan digital fokus
mengedukasi generasi muda di berbagai daerah tentang literasi keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Kini, bertepatan dengan momentum Bulan Inklusi Keuangan dan tepat satu tahun setelah berdirinya generasi Djempolan, Kredivo berkunjung ke kota Bandung, kota dengan ekonomi kreatif yang menjadi tulang punggung pergerakan ekonomi daerah. Dengan status sebagai UNESCO Creative City Network, persaingan para pelaku industri kreatif di kota tersebut juga semakin ketat.
Bandung tercatat memiliki 126.184 unit usaha kreatif, jauh melampaui Yogyakarta
yang hanya memiliki 26.910 unit usaha kreatif, dan Bali yang memiliki 37.857 unit usaha kreatif.
Lily Suriani, General Manager Kredivo, menyatakan: “Sebagai pemain di industri keuangan digital, kami melihat potensi pertumbuhan ekonomi yang besar pada generasi muda yang melek finansial. Melalui Generasi Djempolan, kami berharap dapat menciptakan ekosistem keuangan digital yang memungkinkan mengingat keuntungan demografis generasi muda Indonesia dan peran mereka sebagai agen perubahan masyarakat. Di Bandung sendiri, generasi muda berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi lokal melalui industri kreatif. Dalam persaingan yang semakin ketat, daya saing pelaku industri kreatif di kota ini perlu semakin ditingkatkan.”
Didukung oleh GliaStudio
Memperingati generasi Djempolan Kredivo. (Kredivo)
Memperingati generasi Djempolan Kredivo. (Kredivo)
Lily menambahkan, “Selain membantu usaha kreatif meningkatkan daya saing dan memberikan akses peningkatan transaksi, diharapkan Gerakan Generasi Djempolan juga dapat mengajak lebih banyak lagi generasi muda Bandung untuk berinovasi dan terus mencari peluang pasar untuk mencari.”
Pembayaran melalui fintech, seperti B. pinjaman digital di e-commerce, terbukti membantu merchant meningkatkan average order value (AOV) dan frekuensi transaksi. Sehingga pemanfaatan akses fintech secara maksimal dan bijak juga dapat mendorong tumbuhnya ekosistem kreatif yang sehat dan positif di Bandung.
Apalagi, pengguna Kredivo di Bandung mengalami peningkatan year-to-date hingga 141 persen pada 2021 dibanding 2020. Selain itu, mayoritas pengguna juga didominasi oleh kelompok usia produktif milenial, yakni usia 20-29 tahun. kelompok tua, bahkan 50 persen.
Proporsi layanan yang paling banyak digunakan adalah pembelian eceran (64 persen) dan penarikan tunai (36 persen), dengan mayoritas pengguna melaporkan bahwa mereka menggunakan penarikan tunai sebagai modal usaha.
Melihat potensi tersebut, Kredivo secara aktif mengajak generasi muda di kota Bandung untuk melek finansial dan lebih meningkatkan daya saing usaha kreatifnya, dengan tiga kriteria utama generasi Djempolan Kredivo yaitu (1) Mengutamakan: prioritas dan Mampu menetapkan batasan berdasarkan kemampuan (2) Value over price: memahami nilai pembelanjaan dan menggunakan keuangan bukan hanya karena murah tetapi juga memiliki nilai (3) Best of both worlds: baik tech savvy maupun memiliki kemampuan mengelola keuangan (financially savvy) .
Sementara itu, Susilo Sudjono, Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yang juga hadir sebagai keynote speaker mengatakan: “Edukasi tentang layanan keuangan digital terus menjadi fokus baik pemerintah maupun industri. APPI sebagai asosiasi juga mendukung peran aktif anggota kami, ei
Baca Juga :
https://produkumkmjember.id
https://pppptkpertanian.id
https://plnlabuhanangin.co.id
https://kimo.co.id
https://polresbangli.id